Monday, April 18, 2011

Disangka Wanita Muslim, Biarawati Diusir dari Pesawat

Hidayatullah.com—Inilah akibatnya jika sikap kebencian dan paranoid terhadap Muslim. Seorang biarawati Katolik diusir dari pesawat kerana disangka seorang Muslimah yang menggunakan jilbab.

Sister Cora-Ann, biarawati Katolik dari Biara Our Lady of Grace di Dayton, Ohio mendapat kejutan dalam hidupnya, ketika ia diminta untuk meninggalkan pesawat yang baru saja dia naiki di Lapangan Terbang Internasional Omaha.

“Aku baru saja duduk di kerusiku dan mulai berterima kasih pada Tuhan dan tengah membaca doa dalam bahasa Latin,” dia ingat, ketika salah seorang penumpang yang duduk di sampingnya memanggil seorang pramugari. Penumpang itu bernama Elizabeth Bennet, dan kemudian mengatakan, “Bukannya kami berprasangka buruk, tapi dia memang nampak mencurigakan. Dia berpakaian dalam jubah Muslim dan tepat sebelum pesawat lepas landas, dia mulai menggumamkan sesuatu dalam bahasa yang terdengar seperti bahasa Arab atau bahasa Taliban. Apa yang harus aku lakukan?”

Damien Thorn adalah penumpang yang duduk dikerusi berdampingan mengatakan; “Saya tahu ada sesuatu menyeramkan mengenainya, saat dia masuk ke pesawat, dia memakai pakaian burqa sebagaimana Anda melihat wanita Iran, dia hanya hanya membawa sebuat tas kecil.” Pramugari akhirnya menanggapi panggilan dan menanyakan pada Sister Cora namanya, boarding pass, foto identitasnya.

Blanche Dubois seorang penumpang lain yang tengah duduk di dekat Sister Cora-Ann ikut menjelaskan, “Setelah aku mendengar namanya terdengar seperti al-Qur’an, aku menjadi merasa khuatir. Itu bukan bererti ada yang salah denganku kan? Aku hanya tidak mahu mati. Aku sangat takut sehingga langsung meneriakkan namanya ke semua penumpang.”

Baggins, mengatakan, dia pernah mendengar bahawa kaum Muslim tidak makan daging. “Aku tidak mengira bahawa dia adalah Muslim dan untuk membantunya, aku memberikan beberapa daging milikku dan meminta wanita itu memakannya untuk membuktikan bahwa dia bukan Muslim.”

Namun Sister Cora-Ann menolak dengan sopan dan mengingatkan penumpang lain bahawa itu adalah pra-paskah, di mana umat Katolik sering berpantang makan daging. Kerusuhan di pesawat terus berkembang, kerana sebahagian besar penumpang sekarang yakin bahwa Sister Cora-Ann adalah seorang Muslim mereka akhirnya menuntut Sister Cora-Ann segera meninggalkan pesawat.

“Saya tidak ingin menimbulkan penderitaan terhadap sesama manusia apapun, jadi aku meninggalkan pesawat,” katanya.

“Kami sangat senang boleh melanjutkan perjalanan,” ujar Baggins. “Setelah dia turun dari pesawat, beban besar rasanya seperti terangkat dari bahu kami,” tambahnya.
Rupanya, di dalam pesawat memang ada seorang penumpang Muslim dengan nama Abdullah Abdullah, yang duduk di deret belakang no 23.

“Tentu saja aku tahu bahwa dia adalah seorang sister Katolik dan bukan Muslim, kerana aku pernah pergi ke sekolah Katolik dan guru kesayangan saya adalah beberapa biarawati Katolik.”

Abdullah melanjutkan, “Tapi jujur, jika kau seorang Muslim di dalam pesawat dan seseorang diminta untuk turun, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah tetap diam dan nikmati pertunjukan!”. Nah, beginilah akibatnya jika sikap kebencian terhadap kaum Muslim berlebih-lebihan.*



No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...